Apakah Kamu Sungguh Mencari Wajah Tuhan atau Hanya Mencari Berkat-Nya?

130717081937

Mazmur 27:8

Hatiku mengikuti firman-Mu: “Carilah wajah-Ku”; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.

Sejauh ini, keberhasilan pertanian keluarga kami hanyalah memproduksi sekawanan besar kucing. Jadinya, ketika anak-anak saya memohon kepada saya untuk menambah seekor kucing lagi, saya tidak tertarik. Dengan pandangan skeptis, saya bertanya kepada mereka kucing mana yang ingin mereka pertahankan. Jawabnya, mereka menunjukkan seekor anak kucing yang sangat jelek dengan bulu coklat belang.

Tunggu dulu, saya pecinta kucing. Tetapi saya sudah punya lima ekor kucing, dan tidak ingin menambah satu lagi – terutama tidak mahluk satu itu! Saya katakan, “Tidak!” Tetapi beberapa bulan kemudian, saya dapati tidak seorangpun menginginkan kucing buruk rupa, kecil, belang-belang, berwarna coklat itu. Jadi, kami namai dia Snickers.

Saya sangat ingin bercerita kepadamu bahwa kucing jelek itu berwarna coklat itu berubah menjadi seperti angsa yang cantik. Tetapi faktanya, dia bertumbuh menjadi kucing yang jelek. Tetapi, sekalipun jelek Snickers akhirnya menjadi kucing favoritku.

Setiap kali saya keluar memberi makan kawanan hewan peliharaanku (kucing-kucing itu-red), saya disergap dengan sekelompok bulu-bulu yang kelaparan. Tetapi begitu piring-piring mereka terisi, mereka semua meninggalkan saya. Tidak ada lagi meongan. Tidak ada lagi yang mengusapkan bulu mereka ke kaki saya. Tidak ada lagi yang berebut perhatianku.

Semua, kecuali Snickers, yang berupaya untuk mendekat kepada saya sebisa mungkin – bahkan hingga memanjat ke jubah saya untuk “mencari wajah saya.” Para kucing lain hanya peduli untuk mendapatkan apa yang ditangan saya. Begitu mereka mendapatkannya, mereka menghilang.

Saya kadang berpikir, apakah seperti ini yang dirasakan Tuhan ketika orang-orang pada hari Minggu datang ke gereja. Kita semua datang, menyerukan nyanyian dan pujian. Kita mengagungkan Dia hingga Dia mengisi piring kita dengan apapun yang kita inginkan – lalu mereka pergi!

Tuhan ingin dan layak mendapat lebih banyak hal lagi dari kita. Dia telah menyelamatkan kita dari keburukan dosa dan rasa malu. Setiap pagi, Dia menawarkan makanan kepada roh yang lapar dan mengundang kita untuk duduk dipangkuannya dan menikmati kasih-Nya. Dia layak untuk menerima perhatian dan upaya kita untuk mendekat kepada-Nya – untuk kita memanjat jubah-Nya dan mencari wajah-Nya – bukan hanya karena kasih dan berkat-Nya.

Apakah kamu sudah melakukan upaya untuk mendekat kepada Tuhan?

Apakah kamu mencari kehadiran-Nya bersama dengan berkat yang Dia berikan?

Ambil waktu sebentar sekarang..

Ijinkan Tuhan memberi makan rohmu yang lapar

Bersyukurlah atas berkat yang diberikan tangan-Nya

Mendekatlah kepada-Nya sebisa mungkin

Carilah wajah-Nya

Nikmatilah kasih-Nya

Naikkan pujian di hadirat-Nya

Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub. ~ Mazmur 24:4-6

Sumber : CBN.com