Dianggap Berisik, ‘Jalan Bernyanyi’ di Belanda Ditutup

7a9e6d86-e61d-4457-b5bc-0c969f132a19_169Jalan bernyanyi ini mulanya merupakan gagasan untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Saat mobil-mobil melintas dengan melebihi batas kecepatan, garis-garis yang ada di aspal akan mengeluarkan suara melodi.

Namun bukannya senang, warga di dekat kawasan tersebut malah merasa terganggu dengan suara tersebut. Bahkan musik yang secara konstan terdengar itu membuat mereka ‘gila’.

Dilansir BBC, Kamis (12/4/2018), salah seorang warga mengatakan hal itu sebagai ‘siksaan psikis’. Sementara warga lainnya mengatakan jika banyak mobil yang sengaja melintas melebihi kecepatan hanya untuk menguji musik tersebut.

Setelah mendapat banyak tekanan, pihak otoritas akhirnya menutup ‘jalan bernyanyi’ tersebut, pada Selasa (10/4). Tepatnya hanya satu hari setelah jalan itu resmi dibuka.

Untuk mendengar lagu khas provinsi utara Friesland ini, pengemudi harus melaju dengan kecepatan 60 km/jam (40mph).

‘Anda tak akan bisa tidur’

Suara itu dihasilkan saat mobil-mobil yang melintas di antara garis-garis yang ditempatkan secara strategis itu menghasilkan suara gemuruh, yang biasanya terdengar untuk memperingatkan pengemudi agar tidak berbelok.

Meski begitu, warga setempat tidak satu suara dengan inovasi ini.

“Saya menjadi gila. Anda tidak bisa duduk di luar dan anda tidak bisa tidur di malam hari,” kata Sjitze Jansma kepada RTL News.
Ria Jansma mengatakan kepada Reuters, “Sabtu malam kemarin, taksi-taksi.. mencoba untuk melintas di garis itu secepat yang mereka bisa, dan kami mendengar jalan itu bernyanyi sepanjang malam,” keluhnya.

Sietske Poepjes, menteri lokal untuk infrastruktur dan urusan budaya, mengatakan proyek di jalan N357 adalah jalan untuk mempromosikan kota Leeuwarden, Ibu Kota kebudayaan Eropa tahun ini, sembari mengetes cat baru untuk jalan raya.

“Itu berfungsi dengan baik. Anda bisa mendengar melodi,” katanya kepada BBC.

“Kami bangga itu berfungsi dengan baik tapi tidak seharusnya masyarakat tidak senang.. Jalan di lokasi lain mungkin akan lebih cocok untuk hal ini,” sambungnya.
Garis-garis ini dipasang pada Jumat (6/4), dan menghabiskan biaya sebesar 80 ribu gulden, termasuk biaya untuk menghilangkannya, kata juru bicara Provinsi Friesland.

“Itu merupakan eksperimen tentang bagaimana mempengaruhi perilaku para pengemudi,” katanya.

Tapi dia menambahkan: “Saya sendiri berada di sana dan ketika anda tinggal di sana, hal itu tidak menyenangkan.

“Gagasan itu sangat menarik, tapi banyak orang mengatakan terlalu bising, yang membuat mereka tak bisa tidur. Sekarang daerah itu akan kembali tenang dan masyarakat akan menikmati hidup mereka kembali,” katanya.

 

Sumber : detik.com