Dukung LGBT, Google dan Facebook Raup Keuntungan?

150701141221

Keputusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat yang telah memutuskan hak konstitusional terkait pernikahan homoseksual pada Kamis (25/6) lalu, menjadi momen kemenangan bagi kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender). Mereka merayakan kemenangan atas keberadaan komunitas tersebut dengan menggelar sebuah festival parade LGBT sdan dimeriahkan dengan bendera pelangi atau disebut ‘Rainbow Flag’.

Parade LGBT pun sontak mengundang reaksi dari para pelaku industri teknologi, seperti Google, Apple, Twitter dan Facebook. Seperti upaya yang dilakukan oleh CEO Apple Tim Cook dan CEO Salesforce.com Marc Benioff yang telah mendukung upaya kaum LGBT mendapatkan haknya.

Google , misalnya, ikut merayakan kemenangan tersebut melalui tampilan mesin pencariannya. Perusahaan pencarian terbesar dunia ini memberikan warna pelangi pada tampilan doodle-nya. Saat mengetik kata kunci gay lesbian maupun homosexuality maka akan muncul warna pelangi pada kotak tersebut.

Lain lagi dengan raksasa media sosial Facebook yang merayakan kemenangan kaum LGBT dengan meluncurkan fitur baru bernama ‘Let’s Celebrate Pride’ (Mari Rayakan Kebanggaan, red) yang bekerja untuk menempatkan filter pelangi di foto profil pengguna Facebook. Seperti profil pemimpin tertinggi Facebook Mark Zuckerberg yang menampilkan profil picturenya dengan filter pelangi tersebut. Banyak para pengguna yang secara sadar maupun hanya sekedar ikut-ikutan memasang warna pelangi tersebut.

Dengan terang, perusahaan teknologi ini berupaya memberikan dukungan dengan produk khusus yang mereka hasilkan. Dengan alasan untuk menjaga citra perusahaan agar tidak kehilangan dukungan dari penggunanya. Tindakan ini disebut sebagai pinkwashing.

“Mereka (industri teknologi) menarik populasi yang lebih muda untuk tenaga kerja mereka, dan itu sudah terbukti bahwa sikap sosial berubah. Jadi hal itu mendorong mereka untuk memiliki kebijakan progresif dalam menarik karyawan LGBT. Saya pikir mereka mengambil manfaat itu,” terang kepala penyelenggara Pride Parade, Gary Virginia, seperti dilansir Daily Mail.

Hal ini tampak masuk akal, selain memberi dukungan dengan alasan hak dan kesetaraan kaum gay, dukungan itu bisa jadi sebagai jembatan bagi industri teknologi untuk menjalin hubungan yang lebih baik terhadap kaum LGBT. Keuntungannya tentu akan lebih besar setelah pemimpin perusahaan raksasa seperti CEO Apple Tim Cook dan Facebook Mark Zuckerberg. Apple, Google dan Facebook berada dipihak kaum LGBT.

Pesatnya pertumbuhan teknologi seperti saat ini memang tidak terlepas dari dukungan dari publik. Citra diri menjadi hal besar yang harus dijaga sebuah perusahaan teknologi tertentu, salah satu langkah yang dilakukan untuk menjaganya adalah dengan memberikan dukungan terhadap isu-isu besar yang tengah disoroti dunia. Jika dunia industri menganggapnya wajar, sebaliknya kaum awam tetap punya penilaian berbeda akan langkah tersebut.

Sumber : Jawaban.com