Gejala dan Risiko Penyakit Bisa Diintip Lewat Warna Mata

18260861372780x390

Mata bukan sekadar “jendela jiwa”, tetapi warna mata juga bisa mengindikasikan gangguan penyakit tertentu yang sedang dialami.

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang juga menyebabkan perubahan warna mata.

1. Mata berwarna gelap berpotensi mengalami katarak
Kabut yang tampak pada pupil mata merupakan tanda umum dari katarak, penglihatan yang seolah tampak berawan akibat penuaan.

Orang yang memiliki mata berwarna gelap ternyata memiliki risiko lebih besar terkena kondisi ini. Sebuah studi pada tahun 2000 yang dipublikasikan dalam American Journal of Ophtalmology menemukan bahwa orang bermata gelap memiliki 1,5 hingga 2,5 risiko lebih tinggi terkena katarak.

Melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet adalah salah satu langkah penting untuk mencegah katarak, tetapi para peneliti merekomendasikan orang bermata gelap untuk berhati-hati.

2. Vitiligo jarang terjadi pada orang bermata biru
Vitiligo atau penyakit autoimun yang menyebabkan hilangnya warna kulit menjadi bercak, ternyata jarang terjadi pada orang bermata biru. Para peneliti juga menemukan bahwa variasi dalam dua gen tertentu, TYR dan OCA2, yang berperan dalam warna mata biru, menurunkan risiko vitiligo.

3. Melanoma lebih umum terjadi pada orang bermata biru
“Dari sudut pandang genetika, melanoma dan vitiligo tampak seperti berseberangan,” ujar Spritz, “Variasi yang sama kami lihat sebagai pelindung untuk vitiligo ternyata meningkatkan risiko melanoma.”

Satu teori mengapa hal itu terjadi yakni vitiligo adalah penyakit autoimun, itu berarti respon sistem kekebalan tubuh alami menyerang tubuh sendiri. Respon berlebihan seperti itu dapat menunjukkan mengapa orang bermata cokelat lebih berpotensi terkena vitiligo, serta mampu melawan melanoma.

Sprintz menambahkan, kaitan lebih tepatnya masih belum diketahui, tetapi gen yang melindungi tubuh terhadap vitiligo, melindungi terhadap melanoma, dan yang hanya menentukan jumlah dan jenis pigmen Anda semuanya tampaknya terjalin.

4. Orang bermata gelap lebih sensitif terhadap alkohol
Jika mata Anda berwarna hitam atau cokelat, mungkin Anda meminum alkohol lebih sedikit daripada rekan Anda yang bermata hijau atau biru. Karena lebih sensitif pada alkohol, maka orang bermata gelap minum lebih sedikit.

Berdasarkan penelitian pada tahun 2001 dalam Personal and Individual Differences, para peneliti menemukan bahwa penggunaan alkohol lebih tinggi pada wanita bermata terang. Penyalahgunaan alkohol juga banyak dijumpai pada para narapidana bermata terang.

5. Wanita bermata berwarna terang lebih tahan sakit
Menurut sebuah penelitian, wanita dengan mata warna terang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap rasa sakit dan rasa tidak nyaman.

Sebuah kelompok kecil wanita dipelajari sebelum dan sesudah melahirkan, dan mereka yang memiliki warna mata lebih gelap menunjukkan lebih banyak kecemasan dan gangguan tidur dalam menanggapi rasa sakit dari pengalamannya.

6. Orang bermata warna terang cenderung mengalami degenerasi makula terkait usia
Salah satu penyebab utama hilangnya penglihatan setelah usia 50 tahun yakni degenerasi makula terkait usia atau AMD, yang membahayakan bagian kecil pada mata di dekat tengah retina yang menajamkan pandangan.

Gangguan AMD bermula dari pandangan yang kabur dan berkembang hingga menjadi benar-benar kosong. Selain kebiasaan merokok dan faktor keturunan, orang yang memiliki warna mata terang juga meningkatkan risiko AMD, kemungkinan sekitar dua kali lipat.

7. Perubahan warna mata bisa jadi tanda ada gangguan
Bila Anda menemukan rona kemerahan di bagian putih bola mata, mungkin Anda memiliki alergi yang belum terdiagnosis. Bila berubah menjadi kuning, mungkin Anda memiliki masalah pada hati.

Bishop menerangkan, jika salah satu mata berubah warna, hal itu bisa menandakan penyakit turunan seperti neurofibromatosis, yang menyebabkan tumor jaringan saraf atau sindrom Waardenburg, yang biasanya menyebabkan tuli dan kulit pucat, atau bahkan bisa menjadi tanda melanoma iris.

Apabila mata Anda selama ini memiliki dua warna berbeda, mungkin tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan. Ada perbedaan tipis pada pola pigmentasi tiap mata selama masa perkembangannya. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Editor : Lusia Kus Anna
Sumber : prevention