Kamis, 11 Desember 2014

KOMUNIKASI MEMPELAI

“Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.” (Maz 119:147-148 )

Masalah perceraian terbesar menurut data statistik adalah akibat masalah komunikasi yang buruk antar suami-istri. Angkanya menempati prosentasi tertinggi (56%). Seberapa seriuskah masalah komunikasi ini sehingga menimbulkan perceraian dan sangat menghancurkan kehidupan sebuah pasangan?

Survei menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh pasangan yang begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga ketika mereka bertemu, energi mereka telah tersita dan konsentrasi telah habis. Bahkan akhirnya jarang punya waktu yang tepat untuk berduaan tanpa dibebani oleh kesibukan masing-masing.

Komunikasi yang tidak sehat inilah yang bisa membuat keretakan dalam pernikahan, sehingga membuka peluang orang ketiga masuk ke dalam rumah tangga. Bisa ada PIL atau WIL yang menyelinap masuk dalam komunikasi yang beku ini. Seseorang dengan mudahnya memutuskan berselingkuh dengan orang lain karena masalah komunikasi. Kita pasti ingat sebuah pepatah: rumput tetangga lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.

Kita sebagai calon mempelai Kristus kadang-kadang terlalu sibuk dengan urusan kita. Mungkin juga terlalu sibuk dengan pelayanan kita. Bahkan doa kita hanyalah sebuah rutinitas, atau paling-paling hanyalah keluhan karena keletihan, karena energi dan konsentrasi yang sudah habis. Tentulah ini berbahaya buat kita.

Kita sering merasa Tuhan itu begitu jauh dan sulit ditemui sehingga kita kecewa kepada-Nya. Ketika timbul masalah dalam kehidupan kita, mulailah kita tertarik pada illah lain yang menjanjikan kemudahan-kemudahan buat kita.

Sahabat NK, mari mengoobarkan cinta kepada Sang Mempelai Pria dengan menyediakan lebih banyak waktu bagi-Nya. Membri waktu untuk berkomunikasi dengan-Nya. Menjadi lebih peka untuk mendengarkan suaraNya. [LG] Yehezkiel 10-11
Pasal 10, penglihatan tentang; Taktha dimana Tuhan berdiam (1). Api dari mezbah yang menyucikan (2-7), Kemuliaan Tuhan tidak bisa berdiam bersama berhala (18-22).
Pasal 11, Periuk (1-13), Tempat Kudus (14-21), Kemuliaan (22-25).