Rabu, 14 Agustus 2019

MEMIKIRKAN KONSEKUENSI

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menyerah” (Galatia 6:9)

Seorang pelayan sebuah gereja melampiaskan kemarahan terhadap dirinya sendiri dengan memukul daun pintu keras-keras. Kenapa? Dia merasa gagal dan gagal lagi melepaskan dirinya dari kebiasaan buruk yang membenamkan dirinya dalam dosa pornografi. Berkali-kali dia berkomitmen untuk tidak mengakses situs porno, tetapi selama itu pula ia terjatuh lagi. Rupanya dia memendam kebiasaan buruk ini sejak lama. Alih-alih memutuskan tali sebelum erat menjerat, dia malah terjebak untuk menikmatinya. Proses yang berlangsung bertahun-tahun ini pada akhirnya menjadi sulit dilepas.

Secara teori, melepaskan diri dari jerat kebiasaan buruk itu memang teramat mudah dikatakan. Masalahnya untuk melakukannya bukan hanya dibutuhkan niat, tetapi tentu juga usaha ekstra. Salah satu cara untuk menolong usaha itu adalah mengingat konsekuensi yang akan kita terima di depan. Jika Anda memilih makan lemak babi hari ini dibanding berolahraga, ingatlah bahwa lemak dan kolesterol akan naik keesokannya. Jika Anda memilih membuka situs porno hari ini dibandingkan membaca Alkitab, ingatlah bahwa cinta kepada pasangan dapat dibakar oleh hawa nafsu. Jika Anda memilih bermain game hari ini dibandingkan belajar, ingatlah bahwa kemungkinan besar nilai jelek pada tes di hari esok akan didapat.

Pilihan yang kita buat hari ini sangat berpengaruh dengan apa yang akan terjadi di masa depan kita. Jadi pilih dan putuskan segala hal pada hari ini dengan hati-hati atau masa depan kita akan bermasalah.

Strategi lain yang tak kalah bagusnya adalah dengan memiliki seorang teman yang juga mau berjalan di dalam kebiasaan baik. Jika kita memiliki seorang teman nge-gym, kita dapat berolahraga bersama dan saling memotivasi satu sama lain.

Komunitas sel yang baik dapat membawa hidup kita ke arah yang selaras dengan Firman Tuhan. Intinya, kita tak cukup kuat untuk menghadapinya sendirian, kita membutuhkan partner untuk saling menjaga dan mengingatkan. [JP]