Sabtu, 30 November 2019

B.J HABIBIE
“Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling
mengasihi.” (1 Yohanes 4:11)
11 September 2019, Indonesia berduka Nasional. Mantan presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie yang lebih akrab
di sapa dengan B.J Habibie atau eyang Habibie. Beliau terkenal dengan kata-kata mutiaranya, bahkan di saat-saat kepergian
beliau, banyak sekali anak-anak muda milenial mengutipnya dalam status-status media sosial. Lebih dari satu kali, dua bahkan tiga
kali, warganet membagikan kata-kata mutiaranya, begitu kerennya kata-kata eyang Habibie. Ini salah satunya “Jika bukan anak
bangsa yang membangun bangsanya, siapa lagi? Jangan saudara mengharapkan bangsa lain yang datang membangun bangsa
kita” dari satu kata-kata mutiara ini menunjuk kepada kita nilai hidup yang loyal dan rela berkorban.
Ditinjau dari sisi eyang Habibie dengan segala kemampuannya dahulu, ia adalah seorang yang sangat terpelajar,
kemudian di luar negeri beliau telah memiliki pekerjaan yang baik dengan upah yang sangat baik. Habibie kembali ke Indonesia
pada tahun 1973 untuk mengabdikan dirinya bagi kemajuan Indonesia dengan konsekuensi perubahan drastis pada segala hal di
hidupnya. Tetapi demi bangsa dan negara, beliau rela, bukan hanya beliau yang berkorban tetapi juga isteri tercintanya Ibu Hasri

Ainun Habibie atau Ibu Ainun dengan setia sepenuh waktu mendampingi Eyang Habibie dalam mengemban tugas dan tanggung
jawabnya. Pasangan ini adalah teladan dalam loyalitas dan pengorbanan.
Sahabat NK, Tuhan Yesus adalah teladan terbaik dalam loyalitas dan pengorbanan. Memberikan nyawa-Nya ganti nyawa
kita. Menebus dosa-dosa kita di kayu salib. Nilai-nilai apa yang kita pegang dalam hidup ini? Loyal dan rela berkorban semestinya
kita miliki baik dalam keluarga, pelayanan, maupun pekerjaan seumur hidup kita. Ada banyak keputusan, masalah atau tantangan
yang harus di lewati. Tetapi loyalitas dan pengorbanan akan selalu bernilai lebih. Mungkin kadang hasilnya tidak segera terlihat
pada waktu yang sama, tetapi suatu saat loyalitas dan pengorbanan akan membuahkan hasil yang tiada terkira, mungkin bukan
kita yang menuai tetapi anak-anak, keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita. [WH]