Selasa, 15 September 2020

FOLLOWING vs FOLLOWERS

“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1 Petrus 2:12 TB)

Jika Anda memiliki akun sebuah media sosial, pasti sudah tidak asing lagi dengan dua istilah tersebut di atas.  Following artinya jumlah akun yang kita ikuti, sementara followers adalah jumlah akun yang mengikuti update setiap postingan kita.

Di dunia maya, jumlah followers dianggap lebih penting dibanding jumlah following, karena jumlah followers menunjukkan seberapa besar atau banyak pengaruh kita di media sosial tersebut. Saking pentingnya followers bagi seseorang yang memiliki akun media sosial, sampai-sampai ada praktek jual-belinya segala. Ada saja orang yang pintar memanfaatkan peluang.

Kembali ke soal pengaruh, begitu juga seharusnya kehidupan kita dalam dunia nyata.  Seberapa banyak pengaruh kita bagi kehidupan orang lain?  Dan apakah kehadiran dan keberadaaan kita dalam komunitas dan market place kita membawa pengaruh yang positif atau yang negatif bagi mereka?

Seperti yang Paulus katakan bahwa kita adalah surat yang terbuka, setiap perkataan dan perbuatan kita membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan orang lain.  Juga bahwa kita adalah “bau harum” Kristus yang seharusnya terpancar dan dinikmati orang lain. Apakah keputusan untuk menjadi pembawa damai dan harapan bagi mereka yang belum percaya, adalah pilihan kita? Atau sebaliknya, memiliki sikap abai terhadap panggilan menjadi terang ini?

Sahabat NK, Injil dapat diberitakan lewat pengaruh hidup kita.  Allah memakai kita untuk menjadi contoh nyata yang merepresentasikan nilai-nilai kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini.  Oleh karena itu, milikilah integritas dan teladan hidup yang benar di hadapan Allah dan manusia.

Kita adalah duta-duta kerajaan Allah dan kekristenan terwujud nyata dari sikap kita sehari-hari di komunitas kita masing-masing. Mari kita gunakan kesempatan untuk memenuhi panggilan ini dalam setiap perjalanan hidup kita. [JN]