Tanggapi Peristiwa Bom Bunuh Diri di Surabaya, Ketua Umum GPPS Keluarkan Suara Pastoral

180516164506Ketua Umum Majelis Pengurus Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Pdt. Dr. Sewie Elia Huang, menyampaikan sikap gereja terkait peristiwa pemboman di GPPS Sawahan jl. Arjuna 90, Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018 lalu. Seperti dikutip dari akun Facebook Pendeta Jeffrey Godfridh Manopo, Pdt. Dr. Sewie Elia Huang mengatakan bahwa pihaknya sangat berbelasungkawa atas meninggalnya 6 orang di GPPS Sawahan Surabaya yang terdiri dari satu pejabat kependetaan/staf GPPS Sawahan dan 5 anggota jemaat GPPS Sawahan.

Dalam Suara Pastoral Ketum MP GPPS, Pdt. Dr. Sewie Elia Huang juga menyatakan bahwa dirinya dan seluruh pengurus pusat memahami dan prihatin korban sangat berdukacita atas meninggalnya anggota keluarga mereka di dalam peristiwa ini.

Secara lengkap, total ada sembilan (9) poin yang disampaikan di sana. Selain kepada korban dan keluarga, beberapa poin diantaranya juga ditujukan untuk pejabat dan majelis di lingkungan GPPS.

“Kami semua pasti berbelasungkawa dan prihatin, sebab itu kami menyerukan kepada seluruh pejabat GPPS di Indonesia, agar: a. Turut prihatin dan berbelasungkawa atas peristiwa yang terjadi atas Saudara kita GPPS Sawahan Surabaya, b. Dukunglah dalam doa untuk seluruh korban yang menderita dan keluarga korban yang meninggal, supaya Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan,” demikian sepenggal isi Suara Pastoral Ketum MP GPPS.

Pada akhir isi Suara Pastoral Ketum MP GPPS, Pdt. Dr. Sewie Elia Huang menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak diantaranya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia yang telah menunjukkan simpati, empati terhadap peristiwa di GPPS Sawahan Surabaya.

Berikut isi lengkap Suara Pastoral KETUM GPPS:

Mengenai peristiwa pemboman di GPPS Sawahan jl. Arjuna 90, Surabaya.

1. Kami sangat berbelasungkawa atas meninggalnya 6 orang di GPPS Sawahan Surabaya yang terdiri: satu pejabat kependetaan/staf GPPS Sawahan, dan 5 anggota jemaat GPPS Sawahan. Dan Para korban yang luka-luka yang sedang dirawat di beberapa Rumah Sakit di Surabaya.

2. Kami memahami dan prihatin bahwa keluarga dari korban sangat berdukacita atas meninggalnya anggota keluarga mereka di dalam peristiwa ini.

3. Kami juga memahami dan prihatin betapa sangat kesakitan belasan orang anggota jemaat GPPS Sawahan bahkan ada yang parah di berbagai Rumah Sakit.

4. Kami juga memahami dan prihatin terhadap keluarga mereka yang mengalami korban ledakan bom, korban2 yang luka2 dengan penderitaan yang amat sangat karena luka2 bakar.

5. Kami menghargai dan menghormati Penatua, diaken, pengurus dan jemaat. GPPS Sawahan dengan sigap segera menangani korban-korban yang tewas dan luka-luka parah, dengan sukarela menggotong, membopong para korban dan segera membawa ke Rumah Sakit.

6. Dan kami menghormati dan menghargai Penatua, Diaken, pengurus dan jemaat GPPS Sawahan yang dengan sigap melayat ke rumah duka Adiyasa Surabaya.

7. Kami menghormati dan menghargai MAJELIS PUSAT GPPS yang telah mengunjungi jemaat GPPS Sawahan yang terluka di Rumah Sakit. Dan melayat korban-korban yang meninggal jemaat GPPS Sawahan di Rumah Duka Adiyasa Surabaya.

8. Kami semua pasti berbelasungkawa dan prihatin, sebab itu kami menyerukan kepada seluruh pejabat GPPS di Indonesia, agar:

a. Turut prihatin dan berbelasungkawa atas peristiwa yang terjadi atas Saudara kita GPPS Sawahan Surabaya.

b. Dukunglah dalam doa untuk seluruh korban yang menderita dan keluarga korban yang meninggal, supaya Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan.

c. Harapan kami agar seluruh pejabat GPPS Indonesia tidak berkomentar yang yang tidak ketahui dengan persis mengenai peritiwa ledakan ini di GPPS Sawahan di mediasosial.

d. Dan tidak berpersepsi negatif terhadap MP GPPS dan seluruh kepengurusan GPPS Jemaat Sawahan di mediasosial.

e. Kami minta amat sangat jangan berkomentar negatif di mediasosial di atas penderitaan para korban dan keluarga para korban yang sedang sedih kehilangan anggota keluarga yang dicintai.

f. Demikian juga jangan menghakimi diatas jerih payah para pengurus GPPS Sawahan yang dari pagi hingga larut malam menghadapi peristiwa ini: mengurus para korban yang tewas, melayat, mengunjungi beberapa Rumah Sakit, mencari korban yang hilang, menghadapi kepolisian, dan sebagainya.

g. Kami serukan kepada seluruh pejabat GPPS Indonesia bersatu hati bergandeng tangan berdoa atas peristiwa ini, dan berdoa bagi bangsa dan negara NKRI ini yang kita cintai.

h. Kami serukan kepada seluruh pejabat GPPS Indonesia saling berdoa syafaat satu dengan lainnya bagi pekerjaan Tuhan di GPPS Indonesia.

9. Dan kami mengucap Terima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Gubernur, Walikota, Bimas Kristen, PGI, FKUB, Bamag, tokoh-tokoh Agama, Majelis Pusat GPPS dan seluruh pejabat dan jemaat GPPS Indonesia yang telah menunjukkan simpati, empati terhadap peristiwa di GPPS Sawahan Surabaya.

Demikianlah, seruan kami kepada seluruh pejabat GPPS di Indonesia. TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA. AMIN.

Tertanda
Ketua Umum

Majelis Pusat GPPS.

 

 

Sumber : Jawaban.com