Kamis, 26 November 2020

Simson

“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi.” (Kolose 3:5a)

Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin. Ia jatuh hati pada gadis itu. Segeralah ia pergi kepada ayah dan ibunya. “Pak, bu, aku baru saja pulang dari Timna. Rasanya aku jatuh cinta dengan seorang gadis Filistin. Ia cantik dan molek. Aku mau bapak dan ibu pergi ke sana untuk mengambilnya menjadi istriku” demikian Simson menjelaskan. Betapa kagetnya Manoah dan istrinya. Mereka tidak menyangka anak yang dinubuatkan menjadi nazir Allah, jatuh cinta pada gadis yang tidak seiman. Manoah berkata kepada anaknya “Tidak adakah gadis Israel yang memikat hatimu ? Ingat orang Filistin adalah bangsa yang tidak menyembah Allah”. Namun Simson berkeras hati dengan pilihannya.

Jatuh cinta dengan gadis yang tidak seiman menjadi kebiasaan buruk bagi Simson. Setelah jatuh cinta dengan gadis Filistin dari Timna, Alkitab mencatat, Simson kemudian menghampiri perempuan sundal di Gaza hingga puncaknya Simson jatuh cinta dengan Delila, gadis Filistin dari lembah Sorek. Yang kemudian membuat ia kehilangan kekuatannya sebagai nazir Allah.

Surat Paulus kepada jemaat di Kolose mencatat sebuah nasihat agar kita mematikan kebiasaan hidup duniawi. Ini tentu saja memerlukan proses. Tidak terjadi dalam satu malam. Proses mematikan kebiasaan buruk duniawi adalah pilihan. Yang kadang menyakitkan. Seringkali bahkan menyebabkan kesendirian, karena teman-teman yang lain justru melakukannya dan menganggap biasa. Namun sebagai seorang Kristen yang artinya pengikut Kristus, kita harus menyadari bahwa hidup kita semakin hari harus semakin menyerupai Kristus. Oleh karena itu proses mematikan kebiasaan buruk duniawi adalah pilihan mutlak yang harus diambil. [DMP]

P1 : Adakah kebiasaan buruk yang masih belum bisa kita lepaskan.

P2 : Beranilah untuk mengambil pilihan mematikan kebiasaan duniawi dalam hidup kita.