Pernahkah Anda dikecewakan oleh seseorang atau keadaan ?Tentu pernah ! Bahkan mungkin SERING !
Siapakah orang yg srng mengecewakan Anda ? Biasanya adalah orang-2 yg plng srng berhub. dekat maupun orng yg Anda kasihi.
“Kecewa” adalah perasaan yg pasti dialami/dirasakan olh semua orng. “Kecewa” adalah suatu perasaan yg manusiawi. Selama manusia msh mempunyai perasaan & berhub. dng orang lain, pastilah akn srng mengalaminya.
Tentu saja, meskipun hal yg bersifat umum & manusiawi, perasaan kecewa tdklah baik bila dibiarkan berlebihan, krn dpt meningkat menjadi BENCI & membuat seseorang lemah semangat bahkan putus asa. Kecewa, bila terlalu lama pun akan menguasai hati & pikiran seseorang shg tidak lagi FOKUS kpd VISI/TUJUAN hidupnya. Karena kekecewaan, seseorang dpt melakukan sesuatu tanpa pikir panjang, yang dampaknya merugikan diri sendiri, bahkan menghancurkan hidup/masa depannya. Contohnya dlm diri Yudas Iskariot. Yudas sngt kecewa berat, krn Yesus Kristus tdk mau menjadi raja Israel scr politis spt yg diinginkannya. Krn itulah ia berkhianat & akhirnya bunuh diri scr tragis.
Bagaimanakah kita akan menyikapi & mengatasi rasa kecewa itu ?
Marilah kita belajar pada diri Yesus Kristus.
Yesus Kristus pd saat menjadi manusia penuh spt kita jg srng mengalami rasa kecewa. Betapa Ia tdk kecewa berat krn dikhianati oleh Yudas Iskariot. Betapa Ia tdk kecewa, krn Petrus, yg prnh berjanji setia sampai mati kpdNya justru menyangkal tiga kali ? Betapa Yesus Kristus tdk kecewa ? pada saat diriNya bergumul berat di taman Getzemani, Ia mengajak ketiga murid yg terdekat, ttp mrk justru tertidur ? Ya, Yesus Kristus bbrp kali kecewa thd para muridNya. Bahkan Yesus Kristus pun pasti srng kecewa thd umatNya, yg srng tidak taat, tidak setia & memperlakukanNya hny sebatas “pelengkap kebutuhan” & “pelengkap penderitaan”. Maksudnya adalah sikap orang Kristen, yg datang berdoa kepadaNya, HANYA pada saat mereka BUTUH & MENDERITA. Ttp justru sama sekali mengabaikan firmanNya & kehendakNya bila dalam keadaan baik, sehat, sukses dan semuanya terpenuhi. Atau pd saat umatNya meninggalkan Dia dng beralih kpd kepercayaan lain, demi uang, pacar, suami/istri, jabatan, kedudukan & kekuasaan.
BAGAIMANAKAH SIKAP YESUS KRISTUS MENGATASI KEKECEWAAN itu ?
Pertama, Yesus Kristus mengkomunikasikan/ mengekpresikan rasa kecewa itu secara apa adanya. KekecewaanNya tidak disimpan/dipendam di dalam hati, tetapi Ia ungkapkan dng kata-kata:
Kekecewaan thd Yudas Iskariot:
“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.” (Matius 26:24-25; band Yohanes 13:21,27).
Kekecewaan thd rasul Petrus:
“Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” (Lukas 22:34; band Luk 22:61)
Kekecewaan saat di Taman Getzemani:
“Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40).
Kekecewaan thd penduduk Yerusalem:
“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. (Matius 23:37).
Kekecewaan thd umatNya yg lbh mengutamakan tradisi/adat nenek moyang drpd taat kpd Tuhan unt melakukan FIRMAN ALLAH:
“Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” (Matius 15:7-9).
INGAT: Jika rasa kecewa DIPENDAM, ITU DPT MENJADI BEBAN-BERAT BUAT PIKIRAN & HATI; bahkan dpt BERKEMBANG MENJADI BENCI & DENDAM.
Kedua, stlh mengekspresikan rasa kekecewaanNya, Tuhan Yesus TIDAK TENGGELAM di dlm rasa kecewa itu, ttp Ia tetap FOKUS kpd MISI PENYELAMATAN yg diamanatkan oleh Allah, BapaNya. Ia berkonsentrasi kpd peristiwa penyalibanNya dng BERDOA unt memperoleh KUASA & KEKUATAN dari BapaNya menghadapi penderitaan & kematianNya yg teramat berat. Meskipun pd saat disalibkan, orang2 di sekitarNya menghina & menghujatNya, tetapi Ia berfokus kpd Allah, BapaNya dng seruan: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” (Lukas 23:46).
Ketiga, PENGAMPUNAN. Meski pun dikecewakan Petrus oleh penyangkalannya tiga kali, Yesus Kristus tidak benci & dendam, malahan MEMBERIKAN PENGAMPUNAN bg Petrus dng KARYA PEMULIHAN unt kembali menjadi seorang rasulNya (Yohanes 21:15-19). Melalui pertanyaan sebanyak tiga kali: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku ?”, maka Yesus Kristus tlh memberikan kesempatan bg Simon Petrus unt menjadi muridNya kembali. Simon pun kemudian benar2 menjadi salah seorang rasul Yesus Kristus yg setia & mati sbg seorang MARTIR.
MENGATASI RASA KECEWA:
(1) Mengekspresikannya scr proporsional (wajar/tdk berlebihan)
(2) Berdoa, memohon kekuatan kpd Tuhan agar sabar & kuat memikul rasa kecewa
(3) Tetap FOKUS kepada VISI (TUJUAN) HIDUP yang ditetapkan oleh Tuhan.
(4) BERIKAN PENGAMPUNAN.
God bless you all.
sumber by:http://psgitakasih.blogspot.com/2013/04/mengatasi-rasa-kecewa.html