Minggu, 21 April 2019

 

RENCANA ALLAH DALAM MASALAH

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

Menjadi orang Kristen adalah hal yang semakin sulit dijalani hari-hari ini. Sulit yang akan kita bahas adalah faktor internal yaitu sulitnya menemukan pengajaran atau pemberitaan firman yang berorientasi kepada pribadi Kristus dan kebenaran-Nya.

Pada umumnya kalau kita melihat brosur atau iklan di media sosial dan media cetak tentang sebuah ibadah biasanya yang ditawarkan adalah jalan keluar dari segala masalah duniawi (berpusat kepada kita, bukan kepada Tuhan). Banyak pembicara memosisikan diri sebagai ahli segala solusi, ada pembuat mukjizat kesembuhan, pemulihan ekonomi, pelunasan hutang piutang, bahkan yang mengklaim sebagai nabi yang sanggup membuat mukjizat dalam apapun masalah yang dihadapi jemaatnya.

Yang mereka tawarkan adalah Yesus yang teramat baik, yang senantiasa menyediakan jalan keluar secara supranatural tanpa memedulikan apapun yang menjadi sumber penyebab masalah dalam kehidupan umat. Dikesankan dengan kuat bahwa Yesus akan senantiasa menolong, bahwa orang percaya tak seharusnya menghadapi persoalan berat dalam kehidupan karenanya saat kita meminta dan percaya seketika tangan kita terangkat maka seketika itu juga Tuhan akan turun tangan menyelesaikan apapun masalah kita.

Sebenarnya Tuhan Yesus yang diajarkan demikian bukanlah Yesus yang asli, tetapi Yesus yang 1/2 benar. Yesus adalah Tuhan yang memperhatikan kehidupan kekekalan dan menyediakan berkat abadi daripada berkat sementara. Tentu Yesus yang sejati atau asli itu setia, bahkan sangat setia. Ia memedulikan kita, tidak pernah meninggalkan kita, tetapi konteksnya bertalian dengan kehendak-Nya agar kita bertumbuh menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Diri-Nya.

Tuhan sering mengijinkan kita ada di dalam berbagai masalah-masalah berat dengan maksud untuk menggarap kita agar kita berubah. Sebab tidak mungkin ada perubahan tanpa kejadian-kejadian dalam kehidupan. Itulah sebabnya Allah bekerja dalam segala hal mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia (Rm. 8:28). Kita harus menerima penggarapan Allah melalui berbagai persoalan hidup yang kita hadapi. Doa kita bukanlah bagaimana memperoleh jalan keluar dari berbagai persoalan yang kita hadapi, tetapi meminta hikmat untuk mengerti bagian mana dalam karakter kita yang hendak diubah oleh Tuhan. [CK]