Paulus
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Alah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)
Damsyik. Kota perdagangan yang ramai. Itulah tujuan Saulus. Hatinya berkobar untuk mengejar setiap pengikut jalan Tuhan. Ia bertekad agar semua orang sesat itu dapat ditangkap dan dihadapkan kepada mahkamah agama. Kota itu sudah sangat dekat. Hanya beberapa saat saja hingga sampai di gerbang kota.
Tiba-tiba seberkas cahaya memancar dari langit mengelilingi Paulus. Begitu silau hingga ia kehilangan keseimbangan dan jatuh. Terdengar suara yang begitu jelas “Saulus…Saulus mengapa engkau menganiaya Aku ?”. Logika Paulus berkata pastilah suara itu berasal dari sosok yang adikodrati. Tuhankah ? maka ia memberanikan diri bertanya “Engkaukah itu Tuhan ?” Maka terdengarlah jawaban “Akulah Yesus yang kau aniaya itu”
Itulah kisah Saulus yang mengenal Tuhan lewat cara yang adikodrati. Sosok yang ia benci. Namun berkenan menjumpainya secara pribadi. Pengenalan yang istimewa sehingga Saulus mengubah namanya menjadi Paulus. Hidupnya pun berubah. Ia menjadi rasul yang mengabarkan jalan Tuhan, Yesus ke banyak suku dan bangsa. Paulus menjadi sosok yang mengenal Tuhan secara pribadi dan kemudian membuat Tuhan dikenal oleh banyak bangsa melalui buah-buah pelayanannya. [DMP]
P1 : Sejauh mana pengenalan kita akan Tuhan ?
P2 : Rindukanlah mengenal Tuhan lebih dalam.