Sabtu, 15 Oktober 2022

GEREJA KOSONG

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman. (Matius 28:19-20)

Perbedaan mencolok saya lihat dan rasakan ketika saya baru pindah domisili. Pengalaman yang sungguh asing dibandingkan dengan kota saya sebelumnya. Di kota Manado Anda menemukan gereja  hampir di tiap jalan atau gang. Bahkan di sebuah ruas jalan yang tidak terlalu panjang, ada 5-6 gereja. Itu terdiri dari gereja besar, gereja kecil, gereja tradisional, gereja injili, karismatik ada. Beberapa jemaat (calon gereja) yang belum memiliki gedung gereja secara permanen, mereka beribadah raya di garasi rumah, atau di sebuah rumah biasa. Ada pula gedung gereja di sekitar saya yang sudah tidak terurus karena ditinggal kosong bertahun-tahun. Sementara beberapa gedung gereja hanya dihadiri beberapa orang saja saat ibadah raya. Multiplikasi gereja atau penanaman gereja baru memang masih sangat dibutuhkan guna memudahkan pemuridan dengan baik. Hal itu merupakan ciri kedewasaan, yakni reproduce. Kristus dalam Alkitab mengajar murid-murid-Nya untuk memuridkan orang yang mereka injili dan percaya kepada Kristus, sebagaimana Dia telah lakukan sendiri. Dan itu dilakukan dengan terus menerus, diajarkan kembali kepada murid yang lain. Awalnya ia mengutus 12 murid, kemudian 70 murid, mengelilingi desa-desa untuk memberitakan injil kerajaan Allah, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat. Selanjutnya mereka bersatu, terikat membentuk jemaat atau perkumpulan orang percaya. Sehingga pada akhir hidup Rasul Paulus sudah terbentuk banyak jemaat, yang sekarang mungkin bisa kita sebut gereja. Mereka kokoh, bertumbuh dan bermultiplikasi secara benar.

Metode penanaman gereja yang paling efektif adalah dengan mengirimkan atau mengutus team dari gereja pelopor ke suatu lokasi yang belum ada gereja. Tim ini harus yang terbukti memiliki hati Bapa, terdiri dari satu calon gembala dan beberapa pendukung yang memiliki karunia dan dapat dipercaya. Metode lain yang juga alkitabiah misalnya dengan memulai dari kelompok belajar Alkitab secara bersama, namun ini mungkin lebih rentan dengan perselisihan yang berakhir dengan perpecahan. Semoga metode Yesus “mengutus murid” masih dilakukan hari-hari ini. [MM]

P1: Mengapa Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk pergi dan memuridkan segala bangsa?

P2: Apakah Anda sudah menghasilkan murid rohani baru? Reproduce adalah satu ciri kedewasaan.