Selasa, 13 Oktober 2020

Satu Sikap Perubahan

“Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya,…” (1 Petrus 3:1)

Punya suami galak dan tidak hidup dalam firman Tuhan, merupakan suatu penderitaan bagi istri.  Tidak ada yang bercita-cita ingin punya pasangan hidup yang sifat dan sikapnya buruk. Pernikahan biasanya akan membuat sikap yang berbeda muncul dan baru disadari oleh pasangan. Mundur atau membatalkan pernikahan bukanlah solusinya, tapi sikap dan reaksi yang benar atas keadaan akan membuat pemulihan terjadi.

Seorang istri yang sering dimarahi, dimaki dan bahkan dipukul suami, sekarang ini bisa melaporkan suami ke polisi, tapi banyak yang memiliki untuk tidak melaporkan. Dulu, pernah ada kisah mengenai seorang istri yang dengan sabar menghadapi setiap hinaan dan pukulan dari suaminya yang berprofesi sebagai tentara.

Ketika bertugas di suatu tempat, suaminya ditangkap oleh sebuah kelompok bersenjata. Di situ suaminya dimaki-maki dan dipukuli oleh kawanan pemberontak. Ketika ia mengalami tendangan dan pukulan itu, ia mengingat perbuatannya terhadap istrinya, dan merasa menyesal. Ia juga teringat wajah istrinya yang selalu diam dan menerima dengan sabar kekasaran dan berbagai tindakan kekerasan lainnya yang ia lakukan, secara verbal dan non-verbal.

Beruntung suaminya itu dibebaskan oleh kawanan pemberontak bersenjata. Dan ketika ia kembali ke rumah dan berjumpa dengan istrinya, ia bersujud dan meminta ampun kepada istrinya atas tindakannya yang buruk selama ini. Kehidupan rumah tangga mereka kemudian dipulihkan.  Tuhan mengijinkan sang suami mengalami deraan agar sadar akan tindakannya dan bertobat.

Sahabat NK yang terkasih, nats hari ini menekankan untuk memenangkan peperangan rohani dengan tanpa perkataan. Tuhan Yesus Kristus, Raja kita ada di dalam kita dan memimpin kita menjadi pribadi yang sabar untuk memenangkan jiwa melalui sikap kita. [BT]