Gempa Unik Terjadi di Jeneponto dan Bantaeng Sulsel

5e01f22e-1dce-4ba5-8bdf-5e9bb155005a_43

Pada Sabtu (3/2) pagi hari ini terjadi gempat yang mengguncang Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Banteng, Sulawesi Selatan. BMKG menyatakan gempa ini termasuk unik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi terjadi pukul 12.44.41 WITA dengan kekuatan M=4,6.
Episenter terletak pada koordinat 6.11 LS dan 119.65 BT tepatnya di laut pada jarak 61 km Barat Daya Kab. Jeneponto, pada kedalaman 10 km.

“Gempa ini unik karena Pusat gempa terletak di wilayah yang selama ini dalam catatan BMKG belum pernah terjadi gempa,” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/2/2018).

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempabumi kedalaman dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

“Peristiwa gempa ini sangat menarik karena pusat gempanya terletak di antara Kepulauan Sabalana dan Pulau Selayar yang selama ini dalam catatan BMKG belum pernah terjadi gempa. Artinya episenter terletak pada zona yang belum terpetakan struktur sesarnya. Sehingga sumber gempabumi ini disebut sumber gempa menyebar (diffuse),” ujar Daryono.

Zona menyebar (diffuse) yaitu jalur sumber gempa yang diasumsikan sebagai daerah yang mempunyai potensi kegempaan tetapi belum dipetakan dengan baik. Peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan dari masyarakat, menunjukkan bahwa gempabumi dirasakan di Jeneponto dan Bantaeng dalam skala intensitas II-III MMI, serta Bulukumba dan Sinjai sebesar II MMI.

“Beberapa warga di Jeneponto dan Bantaeng dilaporkan sempat berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun sampai saat ini belum ada laporan kerusakan,” kata Daryono.
(fjp/fjp)

Sumber : DETIK