Jumat, 24 Agustus 2018

 

KAPASITAS

“Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.”

(Keluaran 18:25).

Panggilan untuk menjadi pemimpin adalah panggilan yang mulia. Tetapi ada banyak diantara kita yang tidak menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin itu tidak lahir begitu saja. Dituntut suatu sikap yang dapat mengembangkan diri dan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk   menjaga diri agar tidak jatuh ke dalam kesombongan. Menjadi seorang pemimpin tentunya membutuhkan kapasitas dan karakter. Kapasitas adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu. Orang bisa saja memiliki kapasitas yang bagus, tetapi belum tentu bisa jadi pemimpin yang baik. Hal yang sama juga dapat terjadi jika seseorang memiliki watak atau karakter yang bagus, tetapi tidak memiliki kapasitas yang memadai sebagai pemimpin. Oleh karena itu, pembangunan karakter dan kapasitas sebagai seorang pemimpin adalah sangat penting.

Musa mengalami kesulitan dalam memimpin bangsa Israel, tetapi Yitro mertuanya tampil dan memberi solusi. Pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial.

Kapasitas seorang pemimpin harus juga dapat diimbangi dengan pengetahuan yang memadai. Seorang pemimpin setidaknya memiliki pengetahuan umum yang luas. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hierarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.

Di sisi yang lain seorang pemimpin yang memiliki kapasitas juga harus bisa objektif. Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasihat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif. [RB]